Etika Dalam Bekomunikasi

Bismillah
Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
Hallo Sahabat!, Gimana nih kabar kalian.. mimin harap baik-baik saja yah. Pada kesempatan ini mimin mau share tentang Etika Dalam Berkomunikasi nih, supaya komunikasi kalian lebih membaik apalagi sama si doi. So disimak yah.. Tanpa panjang lebar langsung ajah ke materinya.
Baca juga : Etika berkomunikasi di kantor
Dalam keseharian kita pasti melakukan sebuah komunikasi, perlu diingat di dalam komunikasi juga memiiki etika, norma dan aturan-aturan dalam berkomunikasi. Sebagai manusia kita tau bahwa etika merupaka hal mendasar di dalam kehidupan. Sedari kecil kita sudah terbiasa diajari tentang sopan santun, bertata krama, bagaimana bersikap dengan orang lain dan sebagainya.
Etika berasal dari kata Yunani kuno, yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari nilai-nilai baik, buruk, salah, benar, sebuah tanggung jawab dan perilaku moral di dalam masyarakat atau publik. Dengan adanya etika akan membuat kehidupan bermasyarakat menjadi teratur dan teratur.
PENGERTIAN ETIKA MENURUT PARA AHLI
Banyak penjelasan ilmiah yang berkaitan dengan etika yang dilakukan oleh para ahli, berikut beberapa penjelasan yang diberikan oleh para ahli :
K. Bertens
Menurut K. Bertens . Etika merupakan nila-nilai dan norma-norma, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur prilaku.
Prof. Dr. Franz Magnis Suseno
Menurut Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan manusia.
Martin
Menurut Martin, Etika adalah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau pedoman untuk mengendalikan tingkah laku atau prilaku manusia.
Baca juga : Pengertian etika menurut para ahli
JENIS-JENIS ETIKA
Setelah memahami mengenai pengertian etika, selanjutnya kita perlu memahami
apa saja jenis-jenis etika. Secara garis besar, etika dibagi ke dalam dua
jenis, yaitu:
Etika Umum
Sesuai dengan namanya, etika umum adalah etika yang membahas mengenai
kondisi dasar dan umum tindakan manusia secara etis. Standar bertindak
secara etis ini yang kemudian dijadikan acuan untuk manusia dalam bertindak dan
bertingkah laku. Etika umum telah diterapkan sebagai tolak ukur secara umum
dalam menilai baik atau buruk dan benar atau salah suatu hal atau tindakan.
Beberapa standar yang termasuk etika umum adalah adat istiadat yang
berlaku, norma masyarakat, dan norma agama.
Etika Khusus
Kebalikan dari etika umum yang bersifat general, etika
khusus adalah etika yang mencakup prinsip-prinsip pada bidang kehidupan
tertentu. Etika khusus ini erat kaitannya dengan peran, profesi atau bagian
tertentu dalam masyarakat. Misalnya, etika khusus seorang anak, etika khusus
pelajar, etika khusus dokter, etika khusus jurnalis, dan lain sebagainya.
Etika khusus dibagi lagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Etika individual, yaitu
etika khusus yang mencakup standar dan acuan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri. Misalnya, seorang manusia harus paham bagaimana menghargai dirinya
sendiri dengan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri seperti
memakai narkoba atau bunuh diri.
2. Etika sosial, yaitu etika khusus yang mencakup standar dan acuan sikap manusia terhadap orang lain, lingkungan, dan publik sebagai anggota dari masyarakat sosial. Misalnya, seorang manusia harus memahami bagaimana bersikap dengan orang lain.
ALIRAN ETIKA
Selain terbagi menjadi dua jenis, etika juga terbagi
ke dalam empat aliran. Aliran-aliran etika yaitu:
Deontologis, adalah etika yang
memandang bahwa nilai dari sebuah tindakan tidak dilihat dari tercapainya
tujuan, namun dari niat baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
tersebut.
Teologis. Berbeda
dengan etika deontologis yang tidak mementingkan tujuan, etika ini intinya
adalah tujuan atau akibat dari sesuatu. Jadi etika ini menyatakan bahwa
walaupun manusia sudah memilliki niat baik dalam bertindak, tetap saja harus
diiringi dengan tujuan akhir yang baik juga.
Egoisme. Dalam egoisme, manusia
memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri dengan hal-hal yang
menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Egoisme
adalah mementingkan kepentingan dan urusan pribadi diatas kepentingan orang
lain, untuk mengejar tujuan pribadi.
Utilitarisme. Diambil dari kata
latin utilis yang artinya bermanfaat, utilitarisme
adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk memberi manfaat kepada orang lain,
baik di sekitarnya maupun cakupan masyarakat yang lebih luas lagi.
a. Komunikasi Tatap Muka
Bagaimana sih, cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Face to face, sebagai berikut :
1. Tatap Mata Lawan Bicara
Tataplah lawan bicara kita dengan tatapan yang teduh, lembut bukan yang menantang. Sehingga orang yang berbicara kepada kita, menyadari bahwa kita bisa menerima dengan tulus.
2. Jaga Intonasi dan Kecepatan Bicara.
Janganlah berbicara seakan tidak memiliki jeda, supaya orang yang kita ajak bicara bisa menerima pesan yang akan kita sampaikan.
3. Lontarkan Pertanyaan.
Dengan menanggapi pembicaraan dari teman kita, maka berarti kita sudah memperhatikan apa yang dibicarakan. Janganlah berdiam saja tanpa memberikan tanggapan atau pertanyaan nanti orang yang berbicara kepada kita akan bertanya, apakah saya didengarkan, dianggap ketika berbicara? Hal ini akan memperburuk sebuah komunikasi.
4. Memberikan Ekspresi Wajah Yang Ramah dan Murah Senyum.
Karna dengan tersenyum seseorang akan merasa diterima oleh kita dan merasakan ketulusan dari kita.
5. Gunakan Gerak Tubuh/ Gestur Yang Sopan dan Wajar.
Janganlah ketika seseorang sedang berbicara kita asik dengan Handphone kita, kita asik dengan urusan kita sendiri, padahal mereka sedang berbicara kepada kita.
b. Memulai Pembicaraan.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memulai pembicaraan tersebut. Apa saja hal-hal tersebut, yaitu :
1. Lihat Keadaan Calon Lawan Bicara.
Apakah dia terlihat sedang sibuk atau terburu-buru? Kalau iya, mungkin kita harus mencoba berbicara lain kali. Karena nanti justru akan mengganggu orang tersebut dan membuatnya tidak nyaman.
2. Ramah dan Sopan
Sapalah lawan bicara anda dengan ramah dan sopan, namun tidak terkesan dibuat-buat. Kita bisa mengajukan pertanyaan basa-basi untuk pembuka seperti menanyakan kabar, keadaan, sedang apa dan semacamnya. Karna, ketika kita langsung berbicara langsung keinti atau maksud kita. Belum tentu mereka mau menerimanya.
3. Jangan Hanya Bicara, Dengarkan Juga
Ketika kita terlalu sibuk bicara dan tidak memperhatikan apa yang diucapkan lawan bicara, kita seperti tidak menghargainya.
c. Komunikasi Lewat Media
Selain komunikasi secara langsung, komunikasi melalui media pun sering juga dilakukan di keseharian kita. Kita sering berkomunikasi melalui media sosial kita seperti Instagram, Facebook, Whattsup, Twitter, Telfon, SMS dan sebagainya. Tetapi ada aturan di dalamnya yang harus kita fahami dan taati. Karena sekalipun lewat tulisan, pesan bisa salah faham saat diterima kalau kita menyampaikannya dengan tidak baik dan benar. Apa saja hal yang perlu dilakukan, sebagai berikut :
- Perhatikan gaya tulisan dan tanda baca
- Atur intonasi (jika menelpon)
- Pikirkan apa yang ingin ditulis
TEKNIK KOMUNIKASI YANG BAIK
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.
- Memperhatikan lawam bicara dan menjadi pendengar yang baik.
- Menatap mata lawan bicara dengan lembut.
- Konfirmasi jika merasa salah faham
- Memperhatikan komunikasi non-verbal
- Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan
- Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara
- Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara.
- Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang sesuai
ETIKET
KOMUNIKASI
Etiket dikenal juga sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan
manusia dalam bergaul dengan manusia lain berdasarkan standar sopan santun dan
adab. Etiket sebenarnya secara sadar atau tidak sudah banyak kita pelajari dan
pahami sedari kecil. Namun untuk lebih jelasnya lagi, berikut adalah contoh
dari etiket komunikasi:
- Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai.
- Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain.
- Mengucapkan tolong ketika minta bantuan.
- Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan.
- Mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan.
- Menghormati orang-orang yang lebih tua.
- Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain.
MANFAAT
MEMPELAJARI ETIKA KOMUNIKASI
Setelah membahas berbagai hal mengenai etika komunikasi, berikut adalah
manfaat dari mempelajari etika komunikasi:
- Melancarkan komunikasi dengan orang lain
- Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain
- Diterima oleh sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku
- Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain
- Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik
- Saling menghargai
- Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi
Hakikat dan peranan etika
dalam komunikasi yaitu : proses dalam menyampaikan pesan dari komunikator
kepada komunikan dengan mempunyai maksud dan makna. Artinya dalam menyampaikan
pesan tersebut perlu adanya etika atau aturan. Hal ini agar pesan komunikasi
yang ingin disampaikan memiliki kesamaan makna baik dari komunikator maupun
komunikan,
Baca juga : Etika dalam komunikasi
So guyss, demikian penjelasan yang singkat dari mimin mengenai Etika Dalam Berkomunikasi, Sekiranya apabila ada kata-kata yang kurang tepat mohon dimaafkan, dan apabila ada materi yang kurang jelas dan ingin ditanyakan. Silahkan tulis pertanyaan di kolom komentar sehingga bisa menjadi evaluasi bagi mimin sendiri. Semoga artikel kali iini bisa bermanfaat kita semua.. And See You Next Time, Thanks You...
Wassalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar