Kenapa Kita Berkomunikasi dan Fungsi Komunikasi

Komunikasi


Bismillah..

Assalamu'alaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh

 

    Hallo sahabat Blogs!, pernahkah terlintas di dalam fikiran sebuah pertanyaan tentang mengapa kita berkomunikasi atau apa sih fungsi komunikasi itu. Yah, mungkin kita semua pasti pernah berfikiran seperti itu. Maka dari itu disini penulis ingin mencoba berbagi sebuah pengetahuan tentang alasan manusia bekomunikasi dan apa sih fungsi dari komunikasi tersebut?. Untuk penjelasan lebih lanjut,,, Let's go to the material!

  Komunikasi adalah proses dinamis seseorang atau sekelompak orang yang berusaha untuk berinteraksi secara internal dengan simbol dan sejumlah informasi agar saling berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak.

  Berdasarkan pengamatan pakar komunikasi. Mereka menjelaskan bahwa fungsi komunikasi terdapat kesamaan dan perbedaan namun memiliki makna yang sama. Menurut Thomas M. Scheidel[1] mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakkan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk berprilaku seperti yang kita inginkan. Namun, menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan pisikologis kita.

Baca juga : Konsep Komunikasi

    Sedangkan mengenai apa saja fungsi komunikasi, terdapat banyak penjelasan yang diberikan oleh para pakar komunikasi. Dengan kesimpulan bahwa fungsi komunikasi merupakan hubungan dengan diri seperti untuk kelangsungan hidup sendiri dan hubungan dengan orang lain seperti untuk kelangsungan hiduo bermasyarakat. “ Judy C. Pearson dan Paul E.” Namun Kali ini penulis akan menjelaskan fungsi komunikasi menurut William I. Gorden[2]. Sebagai berikut :

FUNGSI PERTAMA : KOMUNIKASI SOSIAL

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelamgsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memuppuk hubungan dengan orang lain.

          Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara beradab, karena cara-cara berprilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi.

Ø  Pembentukan Konsep-diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh melalui informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Kita sadar bahwa kita manusia, karena orang-orang di sekeliling kita menunjukkan kepada kita lewat perilaku verbal dan nonverbal mereka bahwa kita manusia. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri Anda bila Anda telah dicintai; Anda mempercayai diri Anda bila Anda telah dipercayai; Anda berpikir Anda cerdas bila orang-orang sekitar Anda menganggap Anda cerdas; Anda merasa Anda tampan atau cantik bila orang-orang di sekitar Anda juga mengatakan demikian.

 

Ø  Pernyataan Eksistensi-diri

Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut dengan aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Kita dapat memodifikasi frase filosof Prancis Rene Descartes (1596-1650) yang terkenal itu Cogito Ergo Sum (“Saya berpikir, maka saya ada”) menjadi “Saya berbicara, maka saya ada.” Bila kita berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seakan kita tidak ada. Namun ketika kita berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

 

Ø  Untuk Kelangsungan Hidup, Memupuk Hubungan, dan Memperoleh Kebahagiaan

Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahanka hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohiniah, adalah kebutuhan akan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Maslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar :

Konsep Abraham Maslow

Mengetahui Konsep Teori Abraham Maslow

 

Kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan sekunder diupayakan.

Baca juga : Runtuhnya Piramida Kebutuhan Abraham Maslow


FUNGSI KEDUA : KOMUNIKASI EKSPRESIF

Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok, Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi pengantar untuk menyampaikan perasaan emosi kita. Perasaan tersebut dikomunikasikan terutama melalui pesan nonverbal. Perasaan sayang, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat prilaku nonverbal.

 

FUNGSI KETIGA : KOMUNIKASI RITUAL

Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara –upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of pasage, seperti upacara kelahiran, ulang tahun, pertunangan, pernikahan dan sebagainya.

Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali  komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka.

 

FUNGSI KEEMPAT : KOMUNIKASI INSTRUMENTAL

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum : menginformasikan, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah prilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Jika disimpulkan, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pemicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak diketahui. Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pin secara tidak langsung membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup mereka.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja dapat digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunikasi  membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat digunakan dalam komunikasi kita untuk berkerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang.

Jadi, dalam berinteraksi dengan orang lain, kita harus memahami pengertian komunikasi secara umum. Hal ini penting demi menjaga hubungan yang baik antar sesama. Selain itu, komunikasi penting untuk menghindaru sebuah kesalah pahaman.

Nahh,, Berikut sedikit pembahasan dari saya, semoga apa yang telah disampaikan bisa bermanfaat khususnya buat penulis dan umumnya buat kawan-kawan pembaca sekalian. Apabila ada banyak kata yang kurang tepat mohon dimaafkan dan jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar.

Dalam pembahasan kali ini penulis banyak mengambil referensi materi dari buku ;



Karya : Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D


 

So thank you.. And see you again guyss..

Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.



[1] Ibid. Hlm 28

[2] Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson. Understanding and Sharing : An int. Oduction to Speech Communication. Dubuque, lowa: Wm.C. Brown,1979, hlm. 10-11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Marketing Mix : Bear Breand

Contoh Analisis Marketing Communication : Teh Pucuk

Analisis Visual Pada Iklan Pocari Sweat